MENGUPAS FAHAM ISLAM PERTAMA MASUK KE ACEH

Desa Paya Meuligau, Kecamatan
 Peureulak, Kab.Aceh Timur
Rombongan pendakwah yang tiba di Bandar Perlak dengan sebuah kapal di bawah Nakhoda Khalifah. Kapal itu memuat sekitar 100 pendakwah, yang menyamar sebagai pedagang. 

Rombongan ini terdiri dari orang-orang Quraish, Psalestina, Persia dan India. Rombongan pendakwah ini tiba pada tahun 173 H (800 M). Sebelum merapat di Perlak, rombongan ini terlebih dahulu singgah di India. 

Yang jadi pertayaan berfaham apa Islam permata masuk ke Aceh ?

Ada yang mengatakan Sayid Maulana Ali al-Muktabar beliau adalah berpaham syiah salah seorang anggota rombongan pendakwah yang tiba di Bandar Perlak dengan sebuah kapal di bawah Nakhoda Khalifah, tapi hal tersebut tidak bisa dibuktikan dan berlawanan dengan kenyataan beliau adalah utusan Khalifah Almansur putra Harun Arrasyid yg memerangi Syiah Rafidhah, tidak mungkin seorang khalifah anti syiah mengutus seorang syiah untuk berdakwah. adapun perkataan karena beliau adalah keturunan Imam Jakfar yang dikatakan Imam Syiah.
Selain kenyataan kalo keturunan beliau Imam Jakfar adalah Ahlusunnah Waljamaah Imam Jakfar sendiri bukan lah syiah dan berlawanan dengan syiah dalam pemahaman beliau tentang sahabat,

Contohnya seperti yang diriwayatkan dalam kitab rujukan syiah sendiri yaitu kitab Alkaafi karya Alkulani menyebutkan : diriwayatkan dari Salim Ibnu Abi Hafsah berkata: Ketika aku mengunjungi Imam Ja'far al-Shadiq Ibnu Muhammad yang sedang sakit, maka beliau berkata: "Ya Allah sesungguhnya aku mencintai Abu Bakar dan Umar, dan akupun bermaula kepada keduanya. Ya Allah, jika perasaan yang ada dalam diriku berbeda dengan apa yang aku ucapkan, semoga aku tidak mendapatkan syafa'at dari Muhammad saw". 

Kemudian beliau berkata: "Wahai Salim, pantaskah jika ada seseorang yang mencaci maki kakeknya, sesungguhnya Abu Bakar ra adalah kakekku, sesungguhnya aku tidak mengharap syafa'at dari seorangpun , kecuali aku mengharap syafa'at yang sepertinya dari Abu Bakar." Bahkan ia pernah berkata: "Aku berlepas tangan dari orang-orang yang mengatakan sesuatu sesudah Nabi SAW tentang Abu Bakar dan Umar kecuali yang baik." Imam Ja'far al-Shadiq ditanya tentang Abubakar dan Umar, beliau menjawab: 'Aku berlepas diri terhadap orang-orang yang berlepas diri dari keduanya'. Kemudian beliau ditanya lagi, apakah anda bersikap taqiyyah? Imam Ja'far al-Shadiq menjawab: 'Jika aku bersikap seperti itu, maka aku akan berlepas diri dari Islam dan aku tidak akan mengharap syafaat kakekku Muhammad SAW'. 

Selanjutnya beliau berkata: 'Allah SWT berlepas diri terhadap orang-orang yang berlepas dari Abubakar dan Umar'. Seorang wanita menemui Imam Ja'far al-Shaddiq, lalu bertanya kepadanya tentang Abubakar dan Umar, beliau menjawab: "Jadikanlah keduanya sebagai pemimpinmu". Wanita itu berkata: Bila berjumpa dengan Tuhanku, aku akan mengatakan kepadanya, engkau yang memerintahkanku menjadikannya sebagai pemimpin. Imam Ja'far menjawab: "Ya". (Al-Kafi, jilid. 8, hal. 101).

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas komentar nya